Terlahir sebagai anak laki pertama dari empat bersaudara pada tanggal 15 Juli 1964 di Bengkulu. Setamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada tahun 1980 saya yang akrab dipanggil “MoYul” mantap masuk seminari St. Paulus Palembang. Pendidikan awal untuk menjadi seorang Imam/ Romo/ Pastor Katolik.

Setelah itu, saya memasuki Masa Novisiat dan menjalani studi di Skolastikat SCJ Yogyakarta hingga tahun 1992. Rahmat Tuhan begitu besar saya rasakan pada 25 November 1993, saat ditahbiskan sebagai imam bersama dengan Romo Aegidius Warsito, SCJ, Romo Alexander Sapta, SCJ, Romo Donatus Kusmartono,SCJ, dan Romo Petrus Mujiono SCJ.

Tugas pertama sebagai imam saya jalani di paroki Kotabumi dan Bandarjaya, Lampung selama total 3 tahun. Selanjutnya, saya dipercaya pimpinan SCJ untuk melanjutkan pendidikan di Institute Catholique de Paris di Perancis pada tahun 1996-2000 untuk mendalami bidang Formasio (pendidikan untuk calon biarawan-imam).

Pulang ke Indonesia, saya ditugaskan menjadi formatur calon-calon biarawan dan/imam SCJ di Skolastikat SCJ selama sebelas tahun, dari tahun 2000 – 2011. Di tempat yang berlokasi di Yogyakarta ini, saya berperan sebagai pembimbing rohani, pemimpin (rektor), dan sempat merangkap menjadi Anggota Dewan SCJ Propinsi Indonesia pada 2010-2013.

Setelah menjalani penugasan di Skolastikat SCJ, saya diangkat menjadi Magister Novis (Pemimpin Novisiat), Lampung pada tahun 2011-2014. Inilah tempat pendidikan pertama bagi para calon biarawan dan/imam SCJ. Mereka yang masuk ke sini umumnya telah menyelesaikan pendidikan dasar calon imam yang disebut Seminari Menengah. Fokus utama di Novisiat adalah mendalami hidup rohani. Selepas dari sini, para calon biarawan dan/imam SCJ melanjutkan ke Skolastikat SCJ dengan fokus utama adalah pendidikan formal (kuliah), selain hidup rohani.

Setelah sekian lama mengemban tugas di dunia formasio, saya mendapat kesempatan untuk menjalani Tahun Sabat (Sabbatical Year), atau cuti panjang untuk menjalani penugasan di luar rutinitas selama ini dengan tujuan penyegaran atau personal development.

Saat ini saya menjalani sabbatical di Toronto, Canada. Menginjakkan kaki di Toronto pada 3 Oktober 2014, saya mengemban tugas untuk membantu pelayanan di Umat Katolik Indonesia (UKI) yang jumlahnya ribuan orang.

Vivat Cor Iesu

Johanes Juliwan SCJ